My Wedding Day May, 22 2016

Satu tahun yang lalu saya menuliskan tentang bagaimana cara menemukan orang yang tepat, setelah saya membaca lagi saat ini ternyata terasa agak aneh ya, hehe.. Entahlah disaat kita merasa putus asa dan pasrah pada takdir justru disana kita akan dituntun pada awal yang baru, mungkin karena kita sudah mencoba menjadi pribadi baru dan melihat sudut pandang yang baru juga, ya pastinya karena ada pepatah jodoh itu unik, jodoh tidak terduga dan lain sebagainya.

Tapi pernikahan itu terjadi tidak berdrama-drama ria seperti di film-film, hal yang lebih realistis terjadi pada saya dan pasangan. Lucunya difilm-film biasanya perempuan diberi kejutan dengan lamaran yang tiba-tiba dari calon suaminya, imajinasi saya sih ya diajak dinner di cafe yang romantis, dikasih buket bunga dan setelah selesai dinner, makan dessert, cheese cake misalnya pas digigitan pertama gak sengaja ngigit sesuatu yang keras pas diliat ternyata cincin tunangan dan si calon langsung berlutut sambil meminta " would you marry me?" dan saya langsung berlinang air mata dan menjawab setelah 3 detik nganga "Yaaaass i will!". Oh my goodness, my kidding was so old haha..

Nyatanya setelah saya menulis artikel April tahun lalu itu, saya berkomitmen untuk tidak berpacaran karena.. *silahkan baca lagi artikel "Bagaimana Cara Menemukan Orang Yang Tepat?"*, karena kalo saya jelasin lagi disini panjangnya bakalan kayak ngerepost artikel tersebut. So, when i meet him i was a lil anoying, dikit-dikit nanya "kapan keluarga kamu main kerumah?", Lama-lama dia jengkel juga kali ya haha.. Tapi saya masih di level yang normal kok, gak tiba-tiba ketemu orang baru langsung ditodong pertanyaan kayak gitu, iya dia itu temen lama.. lama banget deh pokoknya, terakhir ketemu sekitar 4 tahun yang lalu, temen kuliah yang sebenernya cuma apal nama aja, gak pernah ngobrol sama sekali dan jarang ketemu. Tapi dia ngaku sih udah naksir saya dari dulu hahaha..

and we went travel the world Indonesia together.

Have a good time together.






Celebrate each other birthday together.
Proses perkenalan keluarga juga secara tiba-tiba, disaat ada masalah dan saya meminta waktu untuk berfikir dan meminta dia untuk tidak menghubungi saya 3 hari terakhir karena saya merasa, "ini orang bukan orang yang tepat untuk diseriusin", di hari ke 4 yang saya batasi sudah boleh berhubungan lagi, pagi-pagi jam 8-an dia udah dirumah bawa mamahnya, ya ampun, ini kayak mimpi aja, ternyata mereka cuma pengen ketemu si mamah yang salah ngasih jadwal kerja saya yang harusnya jam 7 pagi berangkat, jadwalnya berubah jadi siang, alhasil mereka ketemu saya juga yang bangun tidur berasa ditodong dengan pertanyaan, "Kamu bersedia serius sama dia?" keluar dari mamahnya langsung, saya cuma melongo antara marah, heran, kaget, malu semua menjadi satu entah kayak gimana tuh muka saya waktu itu, belum mandi dan expresi yang tidak biasa berkolaborasi menjadi satu.

Semuanya berjalan dengan singkat dan jelas, Maret tunangan, Mei ditahun yang sama kami melangsungkan akad nikah dirumah lama saya, daerah kelahiran saya yaitu Ciapus, Kabupaten Bogor, dihadiri keluarga besar dan sahabat dekat saja.




Rencana menikah sebenarnya akhir desember 2016 tapi setelah dia meminta pada bapak saya, beliau menyarankan tanggal 22 Mei 2016, banyak yang belum kami persiapkan untuk itu, jadi hari itu kami hanya melangsungkan akad, resepsi tetap sesuai agenda yaitu akhir Desember 2016.



That is him and my dad, i can't see my dad everyday since my parent divorces 4 years ago. hmm.. so sad.


Beberapa minggu setelah menikah, Mamah mertua mengajak diskusi soal resepsi dan akhirnya disepakati untuk resepsi lebih awal dari yang direncanakan, ya tapi itu memang keputusan yang baik. Akhirnya kami mengadakan resepsi pada tanggal 31 Juli, 3 minggu setelah lebaran.



Walau tidak sempurna tapi saya berhasil mewujudkan sebagian mimpi "wedding party" sesuai selera saya.


Rustic, out of the woods..


Gaunnya ngebikin keliatan lagi hamil padahal enggak, ya terserah mau bilang itu penganten hamil juga, orang nikahnya udah 2 bulan yang lalu, hayoo.. gak bisa bikin gosip married by accident deh haha..



Ngomongin soal hamil, kalo nanya dia mau cepet punya anak atau enggak, dia jawabanya "gimana dikasihnya aja, cepet Alhamdulillah, lama juga gak apa-apa" jadi saya pun bersyukur karena saya merasa belum cukup dewasa untuk bijak dalam mengasuh anak dan masih takut jadi orang tua yang belum bisa membimbing anaknya dengan baik, saya sempat ingin menghindari kehamilan setidaknya untuk satu tahun kedepan, tapi anehnya rasa sayang kepada suami mendorong untuk ingin memberikan lebih, ingin memberikan kebahagiaan yang sempurna padanya, akhirnya saya lepaskan perasaan dan niat untuk menunda kehamilan, tapi sampe saat ini belum di kasih sih hihi.



I do my best for everything about my wedding, undangan dan foto editing saya kerjakan sendiri, dan hasilnya memang sesuai dengan apa yang saya inginkan. Inilah yang dinamakan sesuai dengan keinginan yang sesungguhnya haha..



Effort!



The worth thing in the celebration is, you can make the memories with all of the people you love in the world.


Begitulah akhir cerita yang saya buat yang diawali dari memperbaiki diri, dan hasilnya saya menemukan orang yang tepat dan bisa menerima saya apa adanya, memiliki beberapa sifat yang sama juga jadi dapat memberikan toleransi satu sama lain, misalkan dia maen game terus, ya that's oke! sayapun suka main game. Tapi perjalanan saya soal memperbaiki diri masih terus berlanjut, ini hanya pencapaian awal yang saya syukuri. Terimakasih untuk semuanya ya, Barakallah..


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer